(Gambar Hanya Ilustrasi)
Kisah ini berawal ketika saya datang berkunjung ke rumah sahabat saya di daerah Banjarnegara. Malam itu saya sedang berbincang dengan tiga sahabat saya. Ketika itu saya sudah merasakan hal yang tidak enak, tapi saya tetap melanjutkan mengobrol. Salah satu teman saya masuk ke dalam kamar, dengan alasan dia sudah mengantuk. Benar memang karena waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB. Tidak lama kemudian teman saya yang lain masuk ke dalam kamar dengan alasan yang sama. Tinggal lah saya seorang diri, saya membaca buku majalah tentang wanita. Tiba-tiba perasaan saya menjadi tidak enak, saya menatap ke arah rumah tua yang sudah lama tak dihuni.
Konon kata sang penjaga rumah, dulu rumah tersebut pernah dibakar oleh warga karena dulu yang menempati rumah tersebut adalah seorang dukun. Percaya tidak percaya, rumah itu sejak dibakar oleh warga, tidak pernah sedikitpun bagian-bagian dari rumah tersebut terbakar. Bahkan sampai barang-barang yang terdapat di dalam rumah tersebut tak terbakar sedikitpun.
Warga yang merasa aneh, tak pernah berani memasuki rumah tersebut, selain sang pembantu abdi dukun tersebut. Sebut saja namanya pak Ali, dia sudah lama mengurus rumah tersebut sejak sang dukun meninggal akibat dihakimi oleh warga sekitar 20 tahun yang lalu.
Kata warga sekitar, sang dukun meninggal akibat di bunuh oleh keluarga dari sang korban. Awalnya sebelum kejadian naas itu terjadi, sang dukun sering melakukan praktek ilegal bagi para warga yang ingin minta ilmu bahkan menyantet orang lain. Suatu ketika salah satu warga yang berjenis kelamin wanita meninggal akibat ulah sang dukun, asal usul kematian sang korban tak diketahui jelasnya karena sang dukun sudah terlanjur meninggal dibunuh oleh warga. Sejak itu rumah tersebut tak pernah ditempati, apa lagi disinggahi oleh para warga.
Dulu, rumah itu sempat dihuni oleh salah seorang pegawai bank yang berjenis kelamin wanita. Wanita tersebut sangat cantik dan sangat disegani oleh para warga, namun selang satu bulan menempati rumah tersebut sang gadis tak tampak keluar rumah selama kurang lebih satu minggu. Warga yang curiga mulai berdatangan mengetuk pintu rumah sang pegawai bank tersebut.
Warga mencium bau busuk dari kamar yang letaknya di ujung rumah itu. Tokoh masyarakat dipanggil oleh warga dan mendobrak rumah tua tersebut, sungguh tak disangka perempuan cantik dan sangat disegani tersebut mati dengan wajah yang tercabik-cabik dan bagian jari-jari tangannya habis terpotong dengan darah yang berceceran di lantai tempat korban digantung dengan sadisnya.
Pihak kepolisian datang dan mengotopsi jasad gadis tersebut, namun pihak kepolisian tak tahu sebab kematian dari sang gadis karena tidak ditemukannya sidik jari dari tersangka. Mendengar cerita tersebut rumah tua arwah dukun itu tak ditempati lagi, suara-suara wanita menangis dan jeritan arwah sang gadis pun masih terdengar sampai saat ini.
No comments:
Post a Comment