Waktu itu sekitar tahun 2013 Agung bersama rekan-rekan kerjanya mengikuti pelatihan di daerah Bogor, tepatnya di PUSDIKZI atau Pusat Pendidikan Zeni Bogor. Dari pagi hingga sore hari, Agus dan Agung –salah satu sahabatnya- bersama rekan-rekannya yang lain mengikuti kegiatan pelatihan yang juga dipandu oleh anggota TNI itu.
Singkat cerita, acara kegiatan pelatihan selesai dan peserta masuk ke kamar masing-masing. Seperti umumnya orang-orang yang sedang pelatihan, acara di sore hari adalah mandi, ngopi, ngobrol dengan peserta pelatihan lain, kemudian lanjut makan malam.
Kamar Agung lokasinya berdekatan dengan kantin tempat para anggota TNI makan dan minum, sedangkan kamar Agus tepat disamping kamar Agung. Sehabis solat Isya, Agus dan Agung ngobrol-ngobrol di depan kamar. Waktu menunjukkan jam 10 malam, mereka berduapun masuk kekamar masing-masing untuk istirahat.
Agus masuk kamar dan bisa langsung sukses tertidur. Sementara Agung masuk kamar mulai merasakan hal-hal aneh. Pertama masuk kamar, Agung berjalan menuju tempat tidur. Agung merasakan ada bayangan yang berkelebat masuk dari pintu, namun begitu Agung menoleh ke belakang, dia tidak melihat apa-apa. Agung hanya merasakan tengkuknya merinding. Hiiiii…
Cepat-cepat Agung langsung naik ke kasur untuk merebahkan badannya. Karena sanking capeknya, Agung langsung tertidur. Namun belum lama tertidur, Agung mendengar suara orang mengetuk pintu.
“Tok… tok…”
Agung membuka matanya namun tidak langsung bangun, dia mencoba menunggu suara ketukan pintu itu lagi. Lalu terdengar kembali suara ketukan pintu.
“Tok… tok… tok!”
Kali ini terdengar lebih keras! Agung langsung bangun dari kasur dan segera menuju pintu. Ketika pintu dibuka… Agung tidak menemukan siapapun yang mengetok pintu. Tengok kanan… tengok kiri… tak ada orang sama sekali… Agung kembali masuk ke dalam kamar. Ia lihat di jam dinding, waktu menunjukan jam 12 malam! Kembali Agung naik ke kasur tiduran telentang sambil memancal selimat bermaksud menutup badannya. Baru separuh selimut menutupi badan, terlihat ada mahluk seperti anak kecil umur dua tahunan, berwarna hitam, berkepala gundul dan betelanjang dada yang berlarian di depan kasur sambil tertawa-tawa…
“Hii… hii... hi…”
Merinding sekujur tubuh Agung melihat pemandangan yang aneh itu! Agung langsung menutupi seluruh badannya agar tidak melihat mahluk-mahluk kecil itu. Sekitar lima menit berselang, tiba-tiba suara-suara anak itu hilang! Lalu yang terdengar hanya suara serangga-serangga malam… hening… sunyi. Kembali Agung membuka selimut sebatas dada, mahluk-mahluk kecil itu lenyap. Namun… ada penampakan lain!
Melintas dari kiri ke arah kanan Agung… bayangan putih perempuan berambut panjang mengenakan gaun putih.
Ssseeettt…!
Agung merasakan tengkuknya merinding! Pandangan Agung mengikuti arah sosok mahluk berambut panjang tersebut. Agung terduduk sambil mengamati keadaan… mencari-cari ssok mahluk ghaib yang melintas.
Ketika mata Agung sedang memandang ke sekeliling kamar, dari kanan… ke depan kasur… ke sisi ruangan… Dan saat pandangan mata Agung melihat ke atas! Busyet! Ada mahluk perempuan berambut panjang yang sedang duduk di atas lemari dan seluruh rambutnya menutupi wajah!
Sesaat Agung duduk terpaku di atas kasur! Tidak bisa berkata-kata! Tidak bisa bergerak! Rasa takut yang luar biasa menghinggapi Agung! Beberapa detik kemudian, Agung baru bisa menggerakkan badan dan reflek teriak.
“Kuntilanak!”
Agung langsung telungkup dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, dengan posisi tangan masih memegang selimut di atas kepala. Dengan harapan Agung tidak melihat kuntilanak tersebut. Tidak sampai disitu saja, ternyata kaki agung mulai terasa dingin… cesssss… seperti ada es batu di sekitar kakinya. Agung berusaha kuat memegang selimut kemudian menarik kakinya dan meringkuk! Tapi kuntilanak itu tidak pergi dan semakin menjadi-jadi! Agung merasa kedua kakinya ada yang mencengkeram dan mengguncangnya… Kemudian mulai terdengar suara perempuan tertawa menyeramkan.
“Hii… hii... hi…”
Tidak tahan dengan kondisi ketakutan luar biasa, Agung langsung melompat dari atas kasur dan berteriak! Lari kencang sampai menabrak pintu kamar! Agung berhasil keluar kamar dan segera lari menuju kamar Agus
“Tok… tok… tok!”
Agung mengetok pintu kamar Agus dengan keras dan dengan nafas yang terengah-engah! Agus terbangun dan membukakan pintu. Belum sempat Agus bertanya, Agung langsung nyelonong masuk kamar dan langsung telungkup di atas kasur Agus.
“Ada apa Gung?” tanya Agus.
“Ada kuntilanak Gus, tadi saya lihat sendiri dan kaki saya diguncang-guncang. Saya numpang tidur di kamar kamu ya Gus, saya takut di kamar sebelah,” jelas Agung.
Akhirnya malam itu Agung tidur di kamar Agus karena kamar Agung ternyata ada kuntilanak ganas yang akan mengganggu siapa saja yang tidur disitu. Hiiiii…
No comments:
Post a Comment