Thursday, December 30, 2021

Perkantoran Bekas Kuburan



Cerita ini berawal sekitar tahun 1998 di kota Jogja, sewaktu Yudi bekerja di sebuah kantor di kota gudeg itu. Dia sebagai staf kantor. Yudi sendiri tinggal di daerah Polanharjo, Klaten. Setiap hari ia pulang pergi Polanharjo-Jogja naik angkutan. Sekali berangkat ia harus ganti tiga kali angkutan. Sebenarnya ia ingin kost di Jogja, namun karena masih baru ia belum sempat mencari kost-kostan. 

Kebetulan dalam minggu itu banyak pekerjaan yang harus dilembur, Yudi sendiri tidak mungkin setiap hari bisa pulang. Oleh atasannya Yudi disarankan untuk tinggal di kantor saja. Ada dua kamar yang bisa dipakai, selain kamar yang ditempatinya bersama teman sekerja, Jono, kamar lainnya dipakai Bu Ratmi, tukang bersih-bersih kantor.

Hari pertama tidur di kantor, tahu-tahu Yudi sudah mengalami kejadian aneh. Waktu tengah malam dia mendengar langkah kaki berat berjalan dan seperti berdiri di depan kamar. Disusul suara seperti orang berdehem. Membuat malam itu terasa gerah.

Pada pagi harinya ketika kejadian semalam ditanyakan bu Ratmi dan Jono, jawabannya ternyata pendek saja.

“Oh, rupanya pakdhe datang.” komentar mereka dengan cuek. 

Hari berikutnya terus terjadi keanehan yang sama, dan ketika ditanyakan mengenai kejadian itu dengan enteng dijawab oleh Jono bahwa yang disebut pakdhe itu genderuwo! Spontan Yudi kaget mendengar nama genderuwo.

Malam berikutnya, sekitar jam 02.00 Yudi tidur di luar karena di dalam terasa panas. Waktu tidur dia diganggu suara besi di pukul-pukul.

“Teng teng teng” 

Membuatnya terbangun untuk mencari asal suara tersebut. Sepertinya suara di lantai 2, sehingga dia menuju arah suara tersebut.

Tepat di pojok ruang di bawah remang-remang lampu dilihatnya sebentuk warna putih tegak sedang berdiri. Penasaran dengan apa yang dilihatnya, sosok itu didekati, setelah jelas Yudi langsung berjingkat. Sosok yang ada di hadapannya itu ternyata pocong! Terlihat jelas sosok itu menatap ke arahnya.

Spontan Yudi lari terbirit-birit dan kembali masuk ke dalam  kamar.

“Aku melihat sebentuk pocong anak-anak tapi lama kelamaan menjadi besar. Benar-benar gila.” ujarnya kepada Jono. 

Jawaban tentang hantu-hantu yang tiap malam berkelana dalam kantor, baru dapat ditemukan pada esok harinya.

Saat jalan di belakang gedung perkantoran dia melihat di tengah tempat parkir yang di paving ada cekungan yang berderet-deret sejajar. Dia lalu bertanya pada bu Ratmi, barulah ditemukan jawaban jelas, jika kompleks gedung perkantorannya ini sebelumnya bekas tanah pemakaman. Bu Ratmi dan Jono sendiri sudah terbiasa tinggal di tempat itu, sehingga tidak begitu menggubris kalaupun ada kejadian aneh.

Setelah mendengar penuturan itu sekujur tubuh Yudi langsung lemas. Dia tidak mampu berbuat apa-apa karena kenyatannya lahan kuburan telah berganti menjadi gedung perkantoran yang megah. Menurut penuturannya hantu-hantu itu sampai sekarang masih bergentayangan. 


No comments:

Post a Comment

La Planchada