Tuesday, November 30, 2021

Hantu Itu Betah Tak Mau Pergi




Ali Mukhsin bekerja di sebuah bengkel mobil dan motor di Kalideres, Jakarta Barat. Bengkel mobil dan motor yang oleh pemiliknya diberi nama sangat lucu itu milik orang Klaten yaitu pak Sastro Wardoyo. Ingin tahu nama bengkelnya? Namanya adalah bengkel mobil dan motor “Sukses Ngaciirr”.

Ali Mukhsin terbilang sebagai karyawan baru bahkan seingatnya ia baru 3 bulan bekerja di bengkel ini. Tapi ternyata bukan hanya pengalaman kerja biasa saja yang ia dapatkan di tempat kerjanya yang baru ini, ada juga pengalaman seram dan misterius yang tidak akan pernah bisa ia lupakan. Dan berikut ini adalah kisah selengkapnya.

Tidak seperti biasanya hari itu bengkel mobil dan motor “Sukses Ngaciirr” sangat sepi, akibatnya Ali Mukhsin pun hanya duduk bermalas-malasan sambil mengobrol santai bersama dua orang mekanik lainnya. Hari itu suasana sedang mendung, dan memang dalam seminggu ini matahari agaknya enggan bersinar. Udara dingin berhembus perlahan, dan sepertinya hujan sebentar lagi akan turun. Bahkan petir sudah mulai menyambar-nyambar…

Perlahan rasa kantuk mulai menyerang Ali Mukhsin. Namun ketika sedang asyik terkantuk-kantuk tiba-tiba Ali Mukhsin terbangun ketika ada sebuah mobil masuk ke pelataran bengkel. Saat ia perhatikan benar-benar, ia sempat terkejut karena mobil yang datang adalah sebuah mobil ambulance. 

Semua pegawai nampaknya enggan untuk men-servisnya dan langsung berpencar seolah masing-masing sedang banyak kegiatan. Tapi, sialnya saat itu sang bos yaitu pak Sastro Wardoyo melihat Ali Mukhsin dan dia pun menyuruhnya untuk men-servis mobil tersebut. Sebuah mobil ambulance yang sudah terlihat cukup tua, dan dibawa oleh seorang laki-laki tua yang tidak banyak bicara. Bahkan dia langsung menghampiri pak Sastro Wardoyo dan berbincang-bincang, sambil sesekali melihat ke arah mobilnya. 

Tak berapa lama kemudian laki-laki tua itupun pergi meninggalkan bengkel. Sesaat kemudian pak Sastro Wardoyo mendatangi Ali Mukhsin untuk memberitahu apa saja yang harus ia kerjakan terhadap mobil ambulance itu. Tanpa pikir panjang dan berlama-lama Ali Mukhsin langsung memulai pekerjaannya. Pertama-tama ia memeriksa seluruh bagian mobil. Ketika sedang melakukan pemeriksaan tersebut, entah kenapa tiba-tiba bulu kuduknya terasa merinding dan, 

Astaga…

Ketika Ali Mukhsin membuka pintu belakang mobil ambulance itu, ia terkejut dan matanya terbelalak ketika mendapati masih ada keranda mayat di dalam mobil ambulance itu. Ali Mukhsin mencoba tetap tenang, dan agar pekerjaannya cepat selesai ia langsung men-servis mobil itu, tidak ada satupun seniornya yang datang membantu pada saat itu. Yang ada malah mereka menakut-nakuti Ali Mukhsin. 

Tak berapa lama hujanpun turun dan mendung pekat di langit membuat suasana menjadi lebih gelap. Sejenak Ali Mukhsin meninggalkan mobil untuk mengambil senter, setelah mendapatkannya ia pun kembali lagi masuk ke kolong mobil ambulance itu untuk menyelesaikan pekerjaannya. Namun suasana mendadak berubah mencekam. Ali Mukhsin tiba-tiba mencium bau yang sangat mengganggu… seperti bau amis darah. Bau itu jelas sekali berasal dari mobil ambulance ini, walaupun merasa takut tapi ia berusaha untuk tidak menghiraukannya.

Baru saja Ali Mukhsin melanjutkan bekerja, tiba-tiba ia mendengar suara aneh yang sepertinya berasal dari dalam mobil. Ali Mukhsin yang sedang berada di kolong mobil mendengar seperti ada orang yang bersuara dan bergerak-gerak di dalam mobil, padahal jelas-jelas tadi dilihatnya hanya ada keranda kosong di dalam mobil ambulance ini. Karena penasaran ia langsung keluar dari kolong mobil dan membuka pintu belakang mobil ambulance ini dan, 

Tidak ada siapa-siapa di sana… kosong!! Benar-benar kosong…!! 

Hanya saja Ali Mukhsin sangat yakin bahwa keranda mayat itu sekarang posisinya terbalik. Ketika hari mulai beranjak petang dan semakin gelap, dan mobil yang diservisnya belum juga selesai, Ali Mukhsin memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya. Selain karena takut juga karena merasa lelah sekali. Lagipula ia memang selalu tidur di bengkel, jadi ia bisa melanjutkan pekerjaannya esok pagi-pagi sekali. 

Malam itu Ali Mukhsin meminta salah seorang temannya sesama mekanik untuk menemani tidur di bengkel. Namun tidak seperti biasanya, kali ini tidak ada yang mau menemani Ali Mukhsin. Mungkin karena ada mobil ambulance itu, sehingga mereka menjadi takut dan tidak mau menginap di bengkel. Satu per satu mereka pun pulang dan malam pun tiba. Hujan telah reda, dan udara di luar terasa sangat dingin. Namun dinginnya udara kali ini tidak seperti biasanya. Suasana menjadi terasa berbeda, Ali Mukhsin merasa ada yang tidak beres. Ia berusaha tenang dan berpikir positif dan berusaha tidak memikirkan ambulance tua yang terparkir di luar kamar tempat ia tidur, namun masih berada di dalam area bengkel. 

Detik berganti ke menit, dan menit berganti ke jam. Tak terasa waktu pun berlalu dan kini telah menunjukan pukul 22:00 malam, dan akhirnya Ali Mukhsin memutuskan untuk tidur. Entah telah berapa lama ia tertidur ketika tiba-tiba saja ia terbangun karena mendengar suara-suara di dalam bengkel. 

“Ada pencuri…!!” teriaknya dalam hati.

Ali Mukhsin mengambil linggis dan bersiap untuk menghajar pencuri tersebut. Namun pada saat ia membuka pintu kamar, dan melihat ke dalam bengkel, ternyata tidak ada siapa-siapa. Ali Mukhsin tertegun sejenak, kemudian ia melihat ke arah jam di dinding yang menunjukkan pukul 02:00 dini hari, ia pun berbalik hendak menuju ke kamar, tetapi…

Entah ini nyata ataukah hanya imajinasinya saja, ia mendengar dengan sangat jelas suara seorang wanita tertawa terkekeh-kekeh mirip tertawanya kuntilanak. Seketika itu juga Ali Mukhsin berbalik lagi melihat ke arah bengkel, namun tetap tidak ada siapa-siapa di sana.

Hingga akhirnya…

Ali Mukhsin melihat, di dalam mobil itu seperti ada seseorang… namun karena gelap maka tidak begitu jelas terlihat, perlahan ia memberanikan diri untuk mendekati mobil itu. Pikirannya masih campur aduk. Setelah ia berada cukup dekat, ia pun berteriak lantang sambil memanggil,

“Hey…!! Siapa di sana?!”

Hening… Tidak ada jawaban.

Lalu Ali Mukhsin pun mundur dan berjalan pelan menuju ke kamarnya. Baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba ia mendengar suara seolah ada yang membuka pintu belakang mobil ambulance itu. Ali Mukhsin yang kaget langsung terjatuh… badannya terasa lemas, dan berat saat itu. 

Ketika itu dilihatnya pintu belakang mobil ambulance itu telah terbuka. Sesaat kemudian terlihat sepasang kaki yang sangat kumal turun dari mobil ambulance itu. Ali Mukhsin mencoba berdiri dan berlari… namun tidak bisa, dan tak lama kemudian di dalam mobil ambulance itu dipenuhi dengan kabut asap berwarna putih pekat dan kemudian kabut asap itu pun membumbung, dan mulai membentuk sesosok makhluk yang menyeramkan.

“Astagaaa…!!” pekik Ali Mukhsin tertahan. 

Setelah ia perhatikan dengan seksama, makhluk menyeramkan itu ternyata seorang perempuan dengan wajahnya yang sudah sangat rusak. Perempuan itu mengenakan T-shirt warna putih dan celana jeans warna biru muda. Yang mengerikan adalah, pada T-shirt yang dikenakannya terlihat bekas darah segar. Perempuan itu sekarang menatap Ali Mukhsin dengan tatapan yang dingin, dan sesaat kemudian berjalan mendekatinya. Satu kakinya diseret dan terlihat terpincang-pincang menuju ke arah Ali Mukhsin, dan entah kenapa juga Ali Mukhsin tidak dapat menggerakan badannya yang tiba-tiba saja terasa sangat kaku. 

Pelan tapi pasti sosok perempuan itu semakin mendekat. Sambil menutup matanya, Ali Mukhsin yang ketakutan itu pun mulai komat-kamit membaca doa… tapi tetap saja badannya tidak bisa digerakkan.

Sekarang, ia merasakan ada tangan dingin yang memegang pergelangan kakinya. Ali Mukhsin berteriak sejadi-jadinya tanpa berani melihat apa yang sedang menyentuh kakinya itu, dan pelan-pelan tangan dingin itu naik ke atas kaki… lalu pada saat Ali Mukhsin membuka matanya, wajah rusak penuh darah itu sekarang hanya beberapa inci saja di depan wajahnya… 

Tiba-tiba, bagaikan mendapat mukjizat, Ali Mukhsin bisa menggerakkan badannya, saat itu juga ia bangkit sekuat tenaga dan berlari keluar dari bengkel. Sampai akhirnya ia pun berhasil keluar, dan bersembunyi di kios depan bengkel sampai pagi hari. Esok paginya Ali Mukhsin menceritakan semua kejadian tadi malam kepada para seniornya, tapi mereka menanggapinya dengan enteng sambil berkata bahwa hal seperti itu sudah biasa. Ternyata ini bukan pertama kalinya ambulance itu diservis di sini, dan setiap kali ambulance itu diservis di sini selalu saja ada peristiwa aneh dan menyeramkan terjadi. 

Setelah selesai diservis dan sopir ambulance itu hendak membawanya pergi, Ali Mukhsin memberanikan diri bertanya kepadanya tentang ambulance tersebut. Setelah dijelaskan, akhirnya Ali Mukhsin pun tahu bahwa mobil ambulance itu baru saja mengantarkan jenazah seorang perempuan yang meninggal karena tertabrak dan terseret metro mini. Dan baru saja dimakamkan kemarin sebelum mobil ambulance tersebut dibawa ke bengkel ini. 

Ali Mukhsin mengira setelah ambulance itu tak lagi berada di bengkel ini maka hantu perempuan itu pun akan hilang, tapi ternyata perkiraannya salah. Sampai saat ini sosok perempuan berwajah rusak itu masih sering terlihat setiap petang menjelang malam. Berdiri di bawah pohon Akasia yang terletak di seberang bengkel ini. 

No comments:

Post a Comment

La Planchada