Semalam ngobrol sama teman-teman nggak tahu, mendadak sampai ke cerita horor. Di sini salah satu teman saya bercerita tentang cerita horor di Jalan mengger di Bandung (jalannya cuma satu blok dari kontrakan. Serem!
Kabarnya di jalan itu kita nggak boleh menyebutkan satu kata yang merupakan nama dari wanita penunggu di situ, dan percaya nggak percaya banyak orang yang nantangin dan hasilnya mereka terkena penyakit yang di luar logika.
Kadang kala saya sendiri juga bingung, sering saya lewati jalan itu bahkan tengah malam sendirian naik motor, kenapa jalannya kayak mau keluar kota, di mana-mana sawah, dan tidak ada lampu selain lampu motor.
Kejadian ini sudah lama, tiga orang anak SMP baru pulang naik angkot dari kegiatannya bermain bola saat itu sekitar jam delapan malam (di sini jam segitu angkot udah susah), ketika mereka naik angkot itu lewatlah mereka di jalan mengger, di dalam angkot itu hanya ada mereka dan sopir angkotnya saja.
Di tengah perjalanan sesosok wanita dengan pakaian yang serba merah, dengan payung merah (kayak film-film ), menghentikan angkot itu, dan ketiga anak itu bingung kenapa wanita horor kayak gitu diangkut juga sama si sopir, tapi pikir mereka ya sudahlah. Akhirnya sang sopir melanjutkan perjalanan.
Awalnya wanita itu duduk diam saja dengan kepala tertunduk, namun berselang beberapa menit, dia mulai mendekati ketiga anak itu dan membelai kepala mereka satu per satu, ketiga anak SMP itu tentu saja langsung melihat ke arah wajah wanita itu yang jaraknya mungkin hanya sejengkal dari wajah mereka, ketika mereka perhatikan, wajah wanita itu rata alias tanpa wajah. Spontan mereka kaget bukan main, mau teriak tapi mereka sama sekali tidak bisa bergerak dan bersuara.
Akhirnya angkot melewati sebuah pabrik yang tidak terurus dan si wanita itu meminta sopir angkot untuk menurunkannya di situ. Sopir angkot yang dari tadi hanya diam, menurut saja, setelah wanita itu turun dari angkot entah bagaimana, sang sopir dengan tenang melanjutkan perjalanannya, dan wanita itu menghilang.
Ketiga anak itu langsung menangis dan menceritakan kejadian tadi pada sopir angkot itu. Dan ternyata, Sopir angkot itu mengatakan, “Wah itu sudah biasa di sini dek.” Anak-anak itu semakin ketakutan dan bertanya-tanya, “Kenapa di angkut juga tuh orang?” “Wah, kalau nggak diangkut nanti saya yang kecelakaan Dek,” kata sopir angkot. Setelah kejadian itu, ketiga anak itu jatuh sakit.
Kedengarannya ceritanya memang aneh, unik, dan seperti berlebihan, tapi percaya nggak percaya ada orang juga yang mengakui kejadian seperti itu pernah menimpa dirinya, dan ada juga yang mengatakan bahwa cerita anak SMP itu sama persis dengan cerita tentang temannya waktu SMP dulu, namanya Agung. Usut punya usut, katanya wanita itu adalah korban tabrakan di jalan itu.
Ada juga cerita tentang jangan menyebut nama si wanita merah itu di jalan tersebut, kalau menyebut, bisa-bisa Anda mengalami kecelakaan.
No comments:
Post a Comment