Wednesday, March 16, 2022

ARWAH ANAK-ANAK PENUNGGU PULAU



Cerita ini mengisahkan suatu hal yang cukup menarik dari Mexico. Seperti yang telah diketahui oleh banyak orang, hingga saat ini, Mexico sangat dikenal dengan peninggalan kebudayaan kuno yang sudah berusia sangat tua, seperti kebudayaan India kuno yaitu Aztec dan Inca, begitu pula dengan banyaknya situs bersejarah dan juga bangunan-bangunan, serta sungai-sungai bersejarah yang menghubungkan beberapa tempat wisata yang menarik.

Salah satu tempat tujuan wisata yang cukup menarik adalah Xochimilco, yaitu sebuah daerah tujuan wisata yang cukup terkenal di Mexico City. Pada tahun 1987, Xochimilco terpilih sebagai salah satu warisan budaya manusia versi sebuah majalah ternama di Mexico, yang sekaligus menarik jutaan wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya untuk berkunjung ke daerah itu.

Namun, kenyamanan dan ketentraman para wisatawan mungkin bisa berubah menjadi perasaan ngeri dan seram begitu mereka berkunjung ke pulau yang juga dikenal sebagai Pulau Patung Anak tersebut.

Pulau terpencil yang terletak di salah satu kawasan berpaya ini dianggap berhantu dan dipenuhi oleh ratusan patung anak-anak yang menyeramkan. Dikatakan menyeramkan karena ekspresi yang terpancar dari patung-patung tersebut tidak mencerminkan dunia anak-anak yang pada umumnya ceria, banyak senyum, dan penuh kebahagiaan. Sebaliknya, patung-patung tersebut mengekspresikan suatu penderitaan tak tertahankan, raut muka penuh kesedihan, bahkan juga ketakutan. 

Untuk bisa sampai ke pulau ini, para pengunjung harus menaiki perahu selama kurang lebih dua jam dari Mexico City, dan menyusuri sungai-sungai yang berliku. Tidak berhenti sampai di situ saja, setelah perahu ditambatkan, mereka masih harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di tengah hutan pinus sejauh kurang lebih 3 kilometer.

Dan sesampainya di sana, begitu kaki menjejak ke tanah di lokasi tersebut, maka para pengunjung pun akan segera disambut dengan ratusan patung anak-anak yang usang dengan suasana yang menakutkan.

Hampir seluruh sudut di pulau yang berukuran kecil tersebut, para penduduknya mempunyai patung anak-anak yang digantung di pepohonan maupun di palang-palang besi yang sudah berkarat.

Keadaan patung-patung yang sudah usang akibat terlalu lama terpapar oleh cuaca yang berubah-ubah tersebut telah mengubahnya menjadi sarang laba-laba serta berbagai macam serangga beracun yang cukup mengerikan.

Walaupun pulau ini bukan merupakan daerah tujuan wisata terpopuler nomor satu di Mexico City, namun ia tetap saja dikunjungi oleh ribuan juru foto, reporter, maupun wisatawan yang menginginkan pemandangan baru dan pengalaman unik yang lain dari biasanya di setiap liburan.

Seorang perempuan fotografer dari sebuah koran terkemuka di Brazil, Marianna Velasquez yang berkunjung ke Xochimilco baru-baru ini menggambarkan wilayah tersebut sebagai tempat paling menakutkan yang pernah dikunjunginya, ia sekaligus memuji tempat itu sebagai tempat yang sangat sempurna untuk pemotretan seni atau untuk syuting film bertema thriller dan horor.

“Di awal perjalanan ke pulau ini, saya sempat dihibur dengan pemandangan hutan yang alami, masih murni dan sangat menarik di mata saya. Begitu pula dengan berbagai binatang liar dan berbagai jenis burung yang sedang berkicauan yang saya temui selama dalam perjalanan menuju ke pulau ini, kesemuanya itu begitu menggetarkan hati dan menyentuh imajinasi saya.” kata Marianna dengan penuh antusias.

“Bagaimanapun, begitu sampai ke pulau itu, tanpa bisa dijelaskan, suasana langsung berubah dalam sekejap mata, aroma misterius dan suasana mistik langsung menyebar memenuhi setiap relung udara di pulau itu. Dan tiba-tiba saja perasaan seram terus saja menyelimuti diri saya tanpa tahu penyebabnya. Semua itu berlangsung hingga tiba waktunya saya harus mengakhiri kunjungan tersebut.” katanya lebih lanjut.

Menurut Marianna Velasquez, melihat ekspresi menyeramkan dari puluhan patung anak-anak yang bergelantungan di pepohonan dan di palang-palang besi itu cukup mengganggunya.

“Patung-patung tersebut bukan hanya bergelantungan di pepohonan maupun di palang-palang besi, tetapi ada juga yang bergeletakan di tanah bagaikan mayat-mayat yang berserakan, ada pula yang saling bertumpuk di tepi bangunan-bangunan tua, dan ada pula yang terdampar di pagar.” kata Marianna sambil bergidik.

Selama berpuluh-puluh tahun patung anak-anak itu dibiarkan begitu saja terpapar cuaca sehingga menyebabkan bentuknya menjadi keriput dan menakutkan, bahkan ada beberapa patung yang mulai patah bagian-bagian tubuhnya, beberapa lainnya ada yang sampai pecah, remuk tak berbentuk.

“Ada patung anak-anak yang diselimuti sarang laba-laba beracun, ada yang kehilangan anggota badan, dan ada pula yang hanya tinggal kepala tergantung di pepohonan,” jelasnya lagi.

Penduduk di daerah itu percaya bahwa pulau itu berhantu setelah ditemukannya seorang anak perempuan yang mati di lokasi bersangkutan, peristiwa itu sendiri telah berlalu kira-kira 50 tahun lalu.

Mayat anak perempuan itu ditemukan oleh seorang lelaki, Alfonso Vicarro Di Maria. Ia adalah seorang nelayan tua yang tinggal seorang diri di pulau tersebut.

Di Maria menduga bahwa mayat anak perempuan yang ditemukannya itu hanyut di sungai bersama beberapa patung anak-anak yang entah hasil karya siapa, tapi besar kemungkinan patung-patung yang hanyut bersama korban itu adalah barang-barang mainan miliknya, karena mereka ditemukan mengapung di sekitar mayat korban.

Sejak penemuannya itu, hampir setiap malam Di Maria sering diganggu oleh suara jeritan menyayat hati dan bayangan mayat anak-anak yang berkeliaran di hutan.

Karena tidak tahan dengan gangguan itu, Di Maria menggantung semua patung anak-anak milik korban di pepohonan sekitar tempat anak perempuan itu dikubur untuk menghormatinya. Beberapa waktu kemudian Di Maria juga menggantung ratusan patung lagi untuk menenteramkan arwah anak-anak tadi.

Lelaki itu terus tinggal seorang diri di pulau terpencil itu hingga dia ditemukan mati secara misterius pada akhir tahun 2011.

Mayat Di Maria ditemukan terapung di sungai yang sama saat dia menemukan mayat anak perempuan beberapa waktu sebelumnya.

Hingga kini, penduduk dan wisatawan yang berkunjung di pulau itu sering merasa mendengar suara seperti orang yang sedang menjerit-jerit histeris dan kadangkala patung-patung berwujud anak-anak yang mereka temui di setiap sudut pulau seperti sedang berbisik-bisik serta memandang ke arah mereka.

Sampai hari ini, banyak pengunjung yang sengaja membawa patung anak-anak –untuk diletakkan di pulau tersebut sebagai penghormatan kepada roh di lokasi itu. Mereka menggantung patung-patung mereka di pepohonan, terkadang membiarkan tergeletak begitu saja di tanah atau di mana saja sembari berdoa agar arwah-arwah yang masih saja bergentayangan di pulau tersebut segera menemukan kedamaian dan ketenangan sehingga tidak lagi mengganggu mereka yang masih hidup. 


No comments:

Post a Comment

La Planchada