Peristiwa ini terjadi lima tahun yang lalu, saat malam Jum’at Kliwon ketika Mak Inah seperti biasanya membuka warung lesehan nasi liwetnya. Setiap malam Mak Inah ditemani suaminya, Pak Jono, berjualan nasi liwet di pinggir jalan depan kantor kelurahan desanya.
Malam itu, lima tahun yang lalu, tidak seperti biasanya jalanan di perkampungan tempat Mak Inah membuka warung lesehan nasi liwet terasa sepi. Sampai jam 10 malam baru 5 porsi nasi liwet saja yang terjual, padahal di malam-malam sebelumnya Mak Inah mampu menjual 20-30 porsi nasi liwet dan terkadang jam 10 sudah habis.
“Sepi sekali ya malam ini,” kata Mak Inah kepada Pak Jono, suaminya. Belum sempat Pak Jono menjawab Mak Inah, tiba-tiba ada seorang wanita bergaun putih muncul dari balik gerobak tempat nasi liwet dan aneka lauk disajikan.
“Mak, nasi liwetnya satu ya.” pesan wanita bergaun putih itu.
“Iya, Bu,” jawab Mak Inah dan Mak Inah melihat wanita itu berdiri membelakangi Mak Inah dan gerobak nasi liwet.
“Dibungkus atau dimakan sini, Bu...” tanya Mak Inah
“Dibungkus aja Mak.. telornya setengah.” Jawab wanita itu dengan badan masih membelakangi Mak Inah.
Mak Inah pun langsung membungkus satu porsi nasi liwet yang dipesan. Setelah selesai membungkus nasi liwet, Mak Inah menemui wanita itu... dan betapa terkejutnya Mak Inah karena di tempat dimana wanita tadi berdiri tidak ada siapa-siapa. Hanya desiran angin yang membuat bulu kuduk Mak Inah berdiri serta diiringi aroma wewangian bunga kamboja bercampur mawar. Sontak Mak Inah menghampiri suaminya, Pak Jono. Ternyata Pak Jono tengah tertidur di tikar tempat lesehan.
“Pak.. Pak..., bangun Pak” kata Mak Inah membangunkan suaminya.
“Bapak lihat wanita yang tadi memesan satu porsi nasi liwet tidak?” tanya Mak Inah pada suaminya.
“Ah dari tadi tidak ada pembeli Mak... Mak mimpi kali...” jawab Pak Jono sambil mengusap-usap matanya yang masih terlihat mengantuk.
“Tapi Bapak mencium aroma wewangian kembang kamboja dan mawar kan?” lanjut Mak Inah kembali bertanya pada suaminya.
“Tidak tuh Mak... Mak ini kenapa sih???” tanya suaminya lagi penuh heran.
“Tapi tadi... tadi... tuh lihat pak... lihat pak...” kata Mak Inah sambil tangannya menunjuk-nunjuk ke arah balik gerobak. Spontan Pak Jono berbalik arah dan melihat ada apa di balik gerobak. Dan tiba-tiba “bruk” keduanya, Mak Inah dan Pak Jono jatuh pingsan.
***
No comments:
Post a Comment