Kisah ini selalu saja terjadi semenjak dari aku masih kecil sampai aku menginjak dewasa. Bahkan sampai aku sudah menikah sekalipun. Semua berawal di rumah kakekku yang memang ada penghuninya dan berasal dari dunia lain. Biasalah, kakek-kakek jaman dulu. Mereka menanam entah itu roh jin tanah, mambang tanah, aku pun tidak yakin. Tapi yang jelas bukan kakekku yang berbuat hal aneh-aneh semacam itu, melainkan nenek moyang kakekku dulu.
Jadi sulitlah untuk mengeluarkan, atau membuang benda bertuah yang entah dinamakan apa itu dari area rumah kakekku, karena sudah terlanjur tertanam sangat lama di sana. Tapi mau bagaimana lagi, yang menanam maupun yang membuat benda-benda ini pun sudah lama meninggal. Jadi tak tahu harus berbuat apa. Aku pun juga kurang paham dengan benda-benda bertuah semacam itu.
Satu hal yang menjadi misteri dari dulu hingga sekarang adalah, setiap kali anak-anak dan para cucu berkunjung dan menginap di rumah kakek, pasti terjadi sedikit kegaduhan. Tapi tidak ada seorangpun yang mempertanyakan atau memprotesnya.
Namanya juga anak-anak. Begitu ketemu kelompoknya, pasti langsung bising dan berisik. Main kejar-kejaran lah, main gulat lah, main tembak-tembakan lah, berteriak-teriak di sana sini. Menjadi berisik tak karuan. Dan setiap kali pula pasti akan terjadi sebuah goncangan yang keras di dekat pintu samping rumah, bagaikan sedang terjadi gempa.
Selain goncangan di pintu rumah, tiang-tiang penyangga pun bergetar pula. Selain dari 2 tempat tersebut, atap rumah pun selalu ikut bergetar juga.
“Tapi bagaimana benda bertuah itu bisa menyerang...?” pikirku penasaran.
Aku sempat merenung sejenak. Oke, benda itu menyerang apabila suasana di dalam rumah terlalu berisik, dan terlalu bising karena suara anak-anak bermain, bergurau, menangis atau bisa juga karena yang tua-tua pun tak kalah berisiknya kalau sedang bercakap-cakap. Apalagi kalau sedang membicarakan topik yang sedang heboh, pasti seru dan berisiknya minta ampun. Lagipula keluargaku memang suka berbicara keras-keras. Tak terkecuali aku.
Suatu malam, ketika semua keluargaku sedang berkumpul di rumah kakekku tersebut, terjadi lagi peristiwa aneh itu. Ketika itu, di dalam rumah suasananya sangat bising dan berisik, tak berapa lama kemudian terjadi peristiwa itu lagi. Terjadi satu goncangan dan hentakan yang terlalu kuat sampai-sampai pintu rumah terasa bergetar hebat. Semua mur dan baut sepertinya hendak tanggal. Jadi bila sudah ada yang menggoncang-goncang pintu sekeras itu, siapakah yang berani mendekat dan membukanya langsung? Tak ada seorang pun yang berani. Bila goncangan tersebut sudah mereda selama kurang-lebih 2-3 menit, barulah ada yang berani membuka. Tapi yang aneh, ketika pintu di buka pun tidak terlihat siapapun di luar selain angin yang bertiup kencang.
Di depan rumah kakekku memang ada kebun. Pohonnya besar-besar dan tinggi menjulang. Sekali angin bertiup kencang, maka akan tampaklah bagaimana pepohonan itu meliuk lentuk ke kiri dan ke kanan. Dan kalau angin bertiup lebih kuat lagi, maka akan terlihat bagaimana pepohonan di kebun itu bergerak seperti entahlah, aku tidak tahu cara mengatakannya.
Seperti itulah yang kami lihat ketika membuka pintu namun tidak ada seorang pun di sana selain pepohonan saja yang bergoyang ke sana ke mari karena tiupan angin. Walaupun sebelumnya tidak ada angin kencang seperti itu.
Ibuku pernah berkata, benda bertuah itu sudah ada sejak dia masih kecil! Tapi dulu tidak menyerang pintu melainkan menyerang tiang-tiang penyangga. Di rumah kakekku memang memiliki banyak tiang di dalam rumah. Kini, bila tiba-tiba semua orang membuat kebisingan, dalam sekejap bergetarlah tiang-tiang penyangga itu. Seolah-olah ada yang menggoncangnya dari bawah. Kemudian kakekku dan almarhum pamanku (pamanku yang datang ketika aku hendak menikah dulu) turun ke bawah untuk melihat lebih dekat dan memeriksa apakah gerangan yang bergetar, namun tidak ada siapa pun selain pepohonan di sekeliling rumah yang ditiup angin kencang.
Baru-baru ini ibuku juga menceritakan suatu hal yang sedikit banyak turut memberi pencerahan atas semua masalah klenik ini. Beberapa waktu yang lalu, saat aku masih menjadi mahasiswa tingkat akhir dan sedang magang di sebuah perusahaan di luar kota, ketika itu ada acara kenduri di rumah kakekku. Saat itu aku memang tidak dapat pulang untuk menghadirinya.
Dan seperti biasanya, setiapkali semua anggota keluarga sedang berkumpul, maka suasana pun jadi riuh-rendah, bising dan berisik tanpa henti hingga dini hari. Saat itu pukul 02.00 dini hari. Semua orang di rumah kakek sedang bergembira, dan bergurau semua.
Tiba-tiba terdengar suara,
“Brrraaakk!!!”
Semua langsung terdiam. Antara kaget dan heran dengan apa yang mereka lihat, hingga tercipta suasana hening yang cukup lama.
Di atas atap bagaikan dilempar dengan batu yang sangat besar dan berat dari tempat yang tinggi. Keras sekali…!! Atap itu seakan-akan hendak roboh. Aku pun bisa membayangkan seperti apakah kekuatannya, sebab aku sendiri pun dulu pernah tinggal di sana. Jadi bila ibuku bercerita seperti itu, tentu aku bisa membayangkan seperti apa kuatnya. Sesaat setelah atap tersebut terasa seperti dilempar sesuatu yang berat dan besar, tiba-tiba di luar rumah bertiup angin kencang yang berputar-putar mirip puting beliung.
Ibuku juga mengatakan, saat itu pepohonan di kebun meliuk-liuk seperti akan tercabut dari akarnya akibat diterpa angin kencang tersebut. Dahan serta daun-daunnya beterbangan tak tentu arah. Pasir di halaman rumah pun terlihat berputar-putar. Tapi semua itu terjadi hanya sekejap saja, tidak sampai 10 menit. Kemudian peristiwa aneh tersebut berhenti dengan sendirinya. Keadaan pun menjadi kembali seperti sedia kala. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Semua orang segera kembali masuk ke dalam rumah.
Paginya, paman dan kakak iparku naik ke atas atap. Mereka hendak memeriksa keadaan atap rumah. Begitu dilihat, ternyata semuanya masih normal seperti sebelumnya. Atap itu masih terlihat cantik tanpa cela sedikitpun. Seolah-olah tidak ada sesuatupun yang menimpanya. Termasuk lokasi yang dilewati angin berputar tadi. Sedikit pun tak ada bekas dan jejaknya.
Aku jadi heran, tidak tahu motif apa yang membuat dia mengamuk tak tentu arah. Lagipula aku juga tak begitu yakin gerangan apakah yang telah menimbulkan amarah. Tapi yang pasti, benda itu akan bertindak kalau kita tengah bergembira, bergurau dan tertawa. Benar-benar “kill-joy” alias tidak suka melihat orang senang dan bahagia. Aku rasa dia ingin mengingatkan kami, supaya jangan terlalu senang dan bergembira akan sesuatu hal, dan selalu “ingat” dalam setiap perbuatan.
No comments:
Post a Comment