Ini adalah sebuah mimpi buruk paling menyeramkan yang pernah dialami oleh Ratriana sepanjang hidupnya, karena mimpi buruk itu tiada henti-hentinya mengikutinya selama bertahun-tahun, membuatnya sangat terganggu dan hampir gila. Peristiwanya sendiri terjadi ketika Ratriana masih remaja, dan ketika itu ia baru duduk di bangku SMA.
Sebagai seorang gadis yang pada waktu itu menginjak usia 17 tahun, di hari ulang tahunnya, Ratriana mendapatkan kado spesial dari orangtuanya. Mereka membelikan serial buku-buku misteri sebagaimana yang diinginkan oleh Ratriana yang di usianya kala itu sangat gemar mengkoleksi dan membaca kisah-kisah horror dan penuh misteri. Dan memang, sejak Ratriana masih kecil, sejak awal pertama bisa membaca, ia sudah sangat menyukai komik maupun cerita bergambar yang bertema horror dan misteri.
Dan mimpi buruk itu tetap menjadi sebuah misteri yang sangat menyeramkan yang menghantui Ratriana di sepanjang hidupnya. Ia tidak bisa mengingat semua mimpi itu secara detail, tetapi ia akan berusaha untuk menceritakan mimpi buruk itu sebatas kemampuannya dalam mengingatnya.
Berawal dari sebuah buku pemberian ibunya. Buku itu menyebutkan bahwa kisah-kisah yang ditulis di buku tersebut diambil dari berbagai peristiwa dan kisah nyata, dan pada waktu itu sayangnya Ratriana tidak pernah dapat mengetahui informasi lebih lanjut mengenai segala sesuatu tentang buku tersebut termasuk tentang siapa pengarangnya, penerbitnya, dan sebagainya karena waktu itu ia masih kecil dan tidak terlalu peduli dengan lain-lainnya kecuali segera membaca sampai habis setiap buku cerita misteri yang dimilikinya, sehingga wajar jika sulit baginya untuk mengetahui lebih detail mengenai buku itu.
Bagaimana kisah yang dibacanya dari buku tersebut bisa menghantui Ratriana selama bertahun-tahun? Seberapa seramkah kisah tersebut? Ada baiknya kita simak kisah seram tersebut dan menganalisanya.
Kisahnya berawal di sebuah kota kecil, di suatu tempat di Amerika Serikat, ada pasangan muda yang telah beberapa tahun menikah dan mereka telah dikaruniai dua orang anak perempuan, ketika itu mereka sepakat untuk pindah ke sebuah rumah tua di pinggiran kota dengan pertimbangan biaya yang lebih murah.
Suatu malam, salah satu anak perempuan mereka yang bernama Jessica terbangun dari tidurnya karena mencium bau yang aneh di dalam kamarnya. Pada awalnya, dia tidak begitu yakin apakah ia sedang bermimpi atau tidak, saat itu dia hampir tidak bisa bernapas dan seluruh sudut kamar diselimuti oleh asap yang tebal. Saat ia mengedipkan matanya dan memandang sekeliling, ia menemukan bahwa kamar tidurnya tampak sangat berbeda dari sebelumnya, dinding kamarnya tampak sudah sangat tua dan catnya telah mengelupas dari dindingnya, karpet di kamarnya sudah rusak dan kotor, perabotan di kamarnya tampak sangat kuno bahkan berjamur, dan ada sarang laba-laba disana-sini.
Saat itu Jessica sangat ketakutan sekali, dia melompat dari tempat tidurnya dan mencoba untuk masuk ke dalam kamar orangtuanya.
Beberapa menit kemudian, tetangga yang tinggal di sebelah rumahnya mendengar suara jeritan dari luar rumah mereka dan mendengar seperti ada seseorang yang mengetuk pintu depan rumah mereka. Ketika mereka membuka pintu, mereka menemukan seorang gadis kecil yang ternyata adalah Jessica sedang berdiri disana, dia sedang menangis dan mengoceh tidak jelas, dan terus menunjuk-nunjuk ke arah rumahnya sendiri. Ketika mereka memandang ke seberang tembok kebun, mereka melihat bahwa rumah Jessica sedang terbakar.
Dengan bergegas mereka pun langsung menghubungi pemadam kebakaran setempat. Beberapa menit kemudian petugas pemadam kebakaran pun datang dan berhasil memadamkan api. Kemudian diketahui bahwa sebagian besar rumah itu ternyata habis terbakar dan di tengah reruntuhan rumah itu, mereka menemukan mayat yang sudah hangus dan mayat itu adalah kedua orangtua dan saudara perempuan Jessica. Tampaknya mereka telah terbakar hidup-hidup ketika mereka sedang berbaring di tempat tidur. Ketika polisi bertanya kepada Jessica, dia menceritakan kepada polisi sebuah kisah yang sangat mengejutkan dan sangat tidak masuk akal.
Isi dari cerita Jessica ialah:
“Ketika ia terbangun di malam hari, ia pergi ke kamar orangtuanya dan membuka pintu. Kemudian ia dihadapkan dengan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Orangtuanya terbaring mati di tempat tidur dan ada dua anak laki-laki muda berkulit hitam yang berdiri di atas mereka yang sedang tidur. Salah satu anak laki-laki memegang gunting bedah yang berlumuran darah. Jessica mengatakan ia mulai menjerit ketakutan dan melarikan diri ke rumah tetangga sebelah.”
Polisi tidak percaya dengan kisah yang diceritakan oleh Jessica, dan mereka mengasumsikan bahwa malam itu Jessica pasti sedang mengalami mimpi buruk. Tetapi ketika mereka meneliti sejarah dari rumah yang ditinggali oleh Jessica dan keluarganya itu, mereka menemukan sebuah fakta yang cukup mengejutkan. Ternyata dulu sebelum menjadi rumah hunian, rumah tersebut adalah sebuah sekolah kedokteran untuk orang berkulit hitam, dimana pada waktu itu adalah jaman perang dan membutuhkan beberapa rumah sakit sebagai tempat pengobatan. Banyak pejuang yang sakit ataupun terluka telah dirawat di rumah sakit ini dan setelah perang berakhir, rumah sakit ini pun ditutup dan kemudian diubah menjadi sebuah properti hunian (rumah tempat tinggal). Namun tidak ada yang bisa menjelaskan bahwa apa yang dilihat dan dialami oleh Jessica di rumah itu hanyalah sebuah mimpi buruk ataukah memang benar-benar kisah nyata.
Kisah inilah yang dibaca oleh Ratriana bertahun-tahun yang lalu dan dari semua cerita-cerita hantu atau misteri, kisah inilah yang menurutnya terseram yang pernah ia baca.
Dan gara-gara kisah seram dalam buku ini pula sehingga selama bertahun-tahun Ratriana selalu dihantui oleh ketakutan. Selama hidupnya Ratriana selalu terbayang oleh isi dari buku itu, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuang buku itu jauh dari rumahnya dan mencoba untuk tidak mengingat-ingat kisah seram dari buku itu. Bahkan ia pun mencoba menghapusnya dari ingatan namun usahanya selalu gagal. Satu-satunya yang ia inginkan saat ini adalah “hilang ingatan”. Karena ia merasa sangat lelah selalu dihantui oleh kisah seram dari buku itu.
No comments:
Post a Comment