Tuesday, November 19, 2019

Wajahmu Seperti Leak (Bali)


Malam itu Nyoman Putra sedang mabuk berat. Ia terlalu banyak minum minuman keras di Bar-BQ di kawasan Legian, Bali. Suara alunan musik berirama cepat terasa berdentum di telinganya. Pandangannya menjadi buram, antara sadar dan tidak, ia melihat bahwa tempat ini sudah mulai sepi, satu per satu pengunjungnya sudah pergi meninggalkan Bar ini.

Alex, salah seorang waiter di Bar langganannya ini ingin menolong membawanya ke mobil, tapi Nyoman Putra menolaknya. Padahal untuk berdiri saja ia masih sempoyongan. Kali ini badannya sedang bersandar di dinding, kemudian berjalan dengan kedua tangannya merambat di sepanjang dinding Bar itu. Lalu dengan susah payah ia mencoba membuka pintu, setelah berhasil ia pun keluar dan lanjut berjalan.

Untung saja mobilnya diparkir dekat dengan pintu masuk, jadi tidak perlu repot-repot mencari apalagi dalam keadaan seperti ini. Beberapa kali Nyoman Putra menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat, berusaha untuk membuat dirinya tetap sadar. Kemudian, setelah berjuang cukup keras akhirnya ia bisa masuk ke dalam mobil, menghidupkan mesinnya, lalu menjalankannya keluar dari area Bar. Sambil mengemudi ia mengambil botol air mineral dan meminumnya, itu membuatnya agak sedikit tersadar.

Mobilnya berjalan pelan, jalanan di Gianyar malam itu cukup sepi. Namun ketika ia keluar dari area Night Club itu, tiba-tiba sebuah bis besar menghalangi jalan dan membuat beberapa mobil di depannya berhenti. Nyoman Putra sudah ingin cepat sampai ke rumah karena sudah tidak kuat ingin segera tidur. Oleh karena itu ia mengambil jalan pintas dengan berbelok ke kanan, ke arah jalanan satu arah yang akhirnya ia harus berbelok ke kiri ke jalanan yang sepi dan tidak nampak seorangpun di jalanan itu. Ketika Nyoman Putra mulai menyusuri jalan yang sepi itu, efek dari minuman keras yang dikonsumsinya mulai terasa. Perutnya mulai terasa mual sepertinya ia akan muntah. Nyoman Putra mempercepat laju mobilnya hingga memasuki Jl. Pemuda. Ketika akan memasuki sebuah terowongan besar, jalan itu ternyata sudah diportal dan pada saat itu pula ia merasa seperti akan muntah. Nyoman Putra pun segera menepi, kemudian membuka pintu mobil untuk keluar lalu jongkok dan ia pun muntah,

Tiba-tiba...

Samar-samar ia melihat seorang perempuan yang datang entah dari mana, dengan rambut sebahu, sedang berdiri tidak jauh darinya. Wajahnya cantik, Nyoman Putra pun langsung tersadar dan berdiri. Kemudian perempuan itu bertanya,

“Apakah Anda baik-baik saja?”

Nyoman Putra pun menjawab, “Ya, saya baik-baik saja.”

Perempuan itu kemudian berbalik hendak melangkah pergi, tapi Nyoman Putra memanggilnya.

“Hey... Tunggu sebentar, Anda dari mana mau kemana? Bagaimana kalau saya antar pulang, tidak keberatan kan?”

Perempuan itu pun berbalik. Sambil tersipu malu, dia pun masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Nyoman Putra.

Kemudian Nyoman Putra bertanya padanya,

“Tinggal di mana?”

Perempuan itu menjawab dengan suara yang sangat lirih, hampir tak terdengar. Mobil Nyoman Putra pun terus melaju mengikuti arah yang ditunjukkan oleh perempuan tadi, hingga sampailah pada sebuah jalan yang cukup sepi. Nyoman Putra tidak tahu di mana pastinya jalan ini, hanya terlihat ada beberapa rumah dan di kiri-kanan jalan terdapat pepohonan yang cukup besar. “Di sini?” tanya Nyoman Putra sedikit heran.

Perempuan itu diam tak menjawab. Nyoman Putra pun kemudian mendekat kepadanya, memegang tangannya, namun perempuan itu masih saja diam membisu. Nyoman Putra masih memegang tangannya dan lebih mendekat lagi kepadanya. Jantungnya sedikit berdegup, namun sesaat kemudian ia mulai merasa ada yang aneh. Rambut perempuan itu kini terlihat lebih panjang, tangannya mulai terasa dingin, dan saat Nyoman Putra melihat dengan seksama...

Astaga... perempuan itu kini sudah berubah menjadi sosok yang sangat menyeramkan. Rambutnya semakin panjang, mukanya pucat dan kedua bola matanya berubah menjadi merah menyala.

“Hahh... kenapa wajahmu berubah jadi seperti Leak...??!!” Teriak Nyoman Putra dengan suara tercekat.

Dengan panik Nyoman Putra pun langsung keluar dari mobilnya, namun tiba-tiba sekelebat bayangan putih melintas di depannya. Nyoman Putra masih belum bisa melihatnya dengan jelas, perasaannya mulai tidak enak, ia pun mengurungkan niatnya untuk pergi dan berniat kembali ke mobil. Ketika ia hendak masuk kembali ke dalam mobil. Tiba-tiba saja bayangan putih itu kembali melintas dengan cepat di depannya dan terbang melayang menuju ke sebuah pohon. Perlahan Nyoman Putra mengarahkan pandangannya ke pohon itu.

Dan...

Astaga...!! Sesosok makhluk menyeramkan itu duduk di antara batang-batang pohon tersebut. Makhluk itu terlihat sangat menakutkan, mukanya tampak aneh dengan mata yang besar melotot dan berwarna merah menyala, sedangkan rambutnya tergerai panjang awut-awutan. Kakinya terlihat pucat sambil dia goyang-goyangkan maju-mundur, lalu sesaat kemudian dia tertawa cekikikan.

“Hihihihi... hihihihi...!!”

Dengan panik Nyoman Putra langsung masuk ke dalam mobil, menekan klakson sekencang-kencangnya, dan berteriak,

“Tolooong... Tolooong...!!”

Dan tidak lama kemudian beberapa orang pun datang, tapi Nyoman Putra sudah tidak peduli lagi. Tanpa bercerita apa-apa ia pun segera tancap gas, langsung pulang. Selama dalam perjalanan pulang, Ia mencoba untuk tidak mengingat kejadian menyeramkan itu sampai akhirnya ia tiba di rumah. Sampai di dalam rumah, Nyoman Putra yang masih mabuk itu merasakan kepalanya begitu berat, matanya berkunang-kunang, dan lantai yang dipijaknya serasa berputar-putar. Dengan tertatih-tatih, ia pun berjalan menuju ke kamar tidur dan langsung menjatuhkan diri ke kasur.

Entah sudah berapa lama ia tertidur. Ketika terbangun, ia masih mengenakan baju yang sama. Nyoman Putra melihat ruang sekitar kamarnya yang gelap, ia pun bangun dari tempat tidur dan mencari saklar lampu. Kali ini sakit di kepalanya sudah berkurang. Nyoman Putra langsung menyambar handuk dan menuju ke kamar mandi.

Tetapi...

Tiba-tiba ia mendengar suara aneh, ia pun langsung menghentikan langkahnya ketika dilihatnya ada sekelebat bayangan melintas begitu cepat. Datangnya dari luar kamar mandi. Dan sekarang...

Astaga...

Nyoman Putra merasakan sebuah sentuhan di punggungnya, dan ia melihat sebuah tangan yang dingin dan pucat sedang memegang bahunya. Ia membalikkan wajahnya sambil memejamkan mata, tangannya meraih kran air dan mematikannya perlahan.

Nyoman Putra berjalan perlahan keluar dari kamar mandi dan masih merasakan tangan itu menempel di bahunya. Kemudian ia tertahan oleh sesuatu ketika akan menarik handuknya, ia tidak bisa bergerak dan ingin sekali berteriak

“Ampuun... ampuun...!!” Teriak Nyoman Putra.

Suaranya mungkin terdengar oleh makhluk itu.

Beberapa saat kemudian terdengar suara rintihan serta suara yang terdengar seperti berbisik,

“Sayang, aku tak mau sendiri, aku benar-benar ketakutan...”

Nyoman Putra terperanjat dan dengan panik berlari tergopoh-gopoh keluar kamar dan astaga...

Sekarang sosok perempuan itu sudah berdiri di depan pintu. Nyoman Putra terduduk lemas, perempuan itu tertawa cekikikan seakan mentertawakannya. Nyoman Putra duduk memegang lutut dan menyembunyikan kepalanya. Ia tidak mau melihat sosok perempuan itu.

Dan hantu perempuan itu bergerak perlahan, Nyoman Putra bisa mendengar suaranya. Suara dari tulang-tulang yang bergesekan dan ia bisa merasakan perempuan itu sedikit membelai kepalanya sambil berbisik,

“Aku suka kamu...”

Kemudian dia tertawa-tawa cekikikan dan badan Nyoman Putra pun lemas. Tubuhnya gemetaran, sampai akhirnya ia pun tidak sadar. Semenjak saat itu kehidupannya menjadi semrawut tidak jelas, setiap hari ia sering melihat sosok perempuan itu. Terkadang dia hanya lewat saja, dan sekarang teman-temannya menjauh satu per satu karena setiap kali berinteraksi dengannya mereka sering merasa tidak nyaman dan jika mereka berfoto bersamanya hasil fotonya selalu janggal dan itu semua terjadi sampai sekarang.

Nyoman Putra pernah meminta tolong kepada beberapa paranormal dan setelah melalui berbagai ritual, para paranormal itupun berkesimpulan bahwa hantu perempuan itu menyukai Nyoman Putra dan tidak akan mau pergi sampai tiba saatnya Nyoman Putra mati, meninggalkan dunia ini, dan pada saat itulah makhluk halus berwujud perempuan menyeramkan itu akan membawanya untuk hidup bersamanya di alam lain. 

No comments:

Post a Comment

La Planchada