Kisah ini terjadi saat aku masih duduk di bangku SMP. Saat itu aku lagi mengikuti acara kegiatan perkemahan pramuka di Taman Makam Pahlawan Margarana, Tabanan, Bali. Malam, tepat pukul 21.00, saatnya istirahat malam. Dalam perkemahan itu, tidurnya tidak di dalam tenda melainkan di dalam museum dimana terdapat patung yang memakai baju pahlawan yang masih ada darahnya dan menghadap ke barat.
Tepat jam 00.00 atau 12 malam, kita semua dibangunkan oleh kakak-kakak pembina untuk mengikuti acara mencari jejak. Kita semua dilepas di kegelapan malam seorang diri buat mencari lilin dan mencari pos-pos jaga untuk ditanyai kakak pembina penjaga pos.
Dalam perjalanan mencari pos, aku melihat kakek tua berbaju montir warna cokelat dan giginya kelihatan kuning seperti karat. Sontak aku kaget dan shock. Lalu aku bertanya padanya.
“Sedang apa Pak...?” tanyaku padanya.
“Lagi nyantai Nak...” jawabnya pendek.
Akhirnya aku melanjutkan perjalananku mencari pos-pos jaga. Dan akhirnya selesai sudah semua pos aku kunjungi.
Keesokan harinya, aku menanyakan kejadian semalam pada teman-temanku. Namun, tidak ada satupun dari temanku yang bertemu dengan kakek tua seperti yang aku ceritakan. Dan tanpa sadar aku melihat patung yang ada di museum itu, ternyata baju yang dipakai kakek tua tadi malam itu sama persis dengan baju patung itu. Anehnya lagi, patung yang kemarin menghadap ke barat sekarang pindah ke timur. Hingga sekarang aku masih penasaran, kenapa patung itu bisa berubah arah dan siapa kakek tua itu.
No comments:
Post a Comment