Sunday, December 8, 2019

Hantu Itu Mengikuti Dari Jalan Soekarno-Hatta (Bandung)


Namaku Dadang. Aku baru saja mendapatkan pekerjaan di bidang event organizer. Malam itu kebetulan ada satu event di daerah Jatinangor, sebuah acara besar yang berlangsung berhari-hari. Kantorku sendiri berada di tengah Kota Bandung. Jadi, beberapa hari ini aku membawa mobil hilir-mudik untuk membawa peralatan, konsumsi, atau mengantar jemput bosku. Kegiatan ini bisa berlangsung sangat pagi, dan baru berakhir ketika malam tiba.

Dalam perjalanan itu... sebenarnya ada yang sedikit membuat bulu kudukku merinding. Bila melewati Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di jalan menuju ke arah Cibiru. Setiap melewati daerah itu di malam hari pasti saja tercium bau menyan yang menyengat! Tapi, namanya juga tugas, aku jalani saja semuanya.

Di malam terakhir event itu, bosku dari Jakarta datang untuk mengawasi. la menginap di salah satu hotel yang cukup ternama di Bandung. Sekitar Maghrib aku mengantarkannya menuju lokasi event. Sampai disana kami pun melaksanakan kegiatan.

Syukurlah, acara berlangsung lancar. Namun, karena sering pulang malam, kondisi badanku saat itu mulai terasa tidak enak. Badanku pegal dan merasa sangat lelah. Selesai acara kami beres-beres dan kira-kira pukul satu dini hari kami pulang.

Aku kembali mengantarkan bosku menuju hotel. Mobilku masuk ke Jalan Soekarno-Hatta. Tak lama kemudian bau yang senantiasa muncul itu kembali tercium, kali ini sangat menusuk! Bau kemenyan yang entah dari mana asalnya itu tercium sangat tajam kali ini. Aku pikir hanya aku saja yang menciumnya, namun ternyata bosku pun bertanya,

 “Apa kamu mencium bau kemenyan ini?” 

Dengan sangat yakin aku mengiyakan, dan mengatakan hal ini memang sudah biasa. Kami pun melupakan hal itu dan terus melanjutkan perjalanan.

Aku terus berkonsentrasi pada jalanan, sementara mataku mulai terasa berat akibat tubuh yang kecapekan. Tiba-tiba... dari kejauhan—di tengah jalan tepat di depan mobilku—terlihat sekelebat bayangan putih. Aku pikir itu hanya bias cahaya lampu jalanan, namun bayangan putih itu semakin jelas, bukan sebuah cahaya melainkan sebuah sosok! Aku tidak yakin apakah bosku melihatnya juga, tapi semakin dekat mobilku dengan sosok putih itu, semakin terlihat utuh juga bentuknya. Ada warna hitam legam menggantung! lya, warna hitam itu terlihat seperti rambut yang memanjang sampai ke lutut. Mataku dengan cepat menangkap sosok itu... yang ternyata melayang tanpa terlihat kakinya!

“Ya Tuhaan...!” 

Aku langsung membuang setir ke arah kanan jalan sambil terus menancap gas! Aku terdiam. Ternyata bukan hanya aku saja yang melihatnya tapi bosku juga melihatnya! Dia menggambarkan sosok seperti wanita dengan rambut panjang baju putih yang melayang itu sambil terbata-bata! Kami pun setuju untuk mempercepat laju mobil agar segera sampai di hotel.

Sesampainya di hotel, bosku merasa khawatir melihatku yang terlihat kelelahan. Aku pun tidak diperbolehkan pulang dan diberikan sebuah kamar di hotel itu. Setelah memakirkan mobil, aku mengambil kunci kamar dan bergegas menuju kamarku. Saat itu kepala ini sudah berat sekali.

Ketika masuk, terlihatlah sebuah kamar besar yang terang oleh lampu-lampu. Aku melihat dua buah tempat tidur yang terpisah. Ya, ini adalah kamar tipe standar twin bed. Aku langsung melemparkan diri ke salah satu ranjang itu. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. 

“Ya, sebentar...” 

Aku beranjak lalu membuka pintu dan... tidak menemukan siapa pun disana? Hah! Aku tengok keluar, melihat ke kiri dan kanan, tapi tetap tidak ada siapa-siapa. Apa mungkin aku salah dengar? Aku pun menutup pintu dan kembali masuk.

Saat itu, lampu kamar tiba-tiba saja meredup seperti hampir mati lalu menyala lagi. “Hotel sekelas ini kok listriknya jelek, sih?” pikirku. Tanpa pikir panjang, aku kembali ke tempat tidur, masuk ke dalam selimut, dan mulai memejamkan mata.

Suhu di dalam kamar semakin lama semakin dingin dan dingin dari AC ini terasa tidak wajar. Aku mengambil remote AC, ternyata suhu ruangan sudah menunjukkan 28 derajat. “Apa mungkin rusak juga nih AC-nya? Ah, jelek banget nih hotel,” pikirku. Aku pun menarik selimutku, tapi... kenapa susah? Aku tarik selimutku sekali lagi untuk menutupi badanku, tapi seperti ada sesuatu yang menahannya. Lalu, ketika aku coba menariknya lagi... aku bisa merasakan ada yang balas menarik selimut ini dari bawah! Aku seperti tarik menarik dengan seseorang!

Aku langsung bangun dan melihat ke kolong kasur, tapi tidak melihat siapa-siapa disana. Ah, pastilah aku sangat kelelahan. Aku kembali tiduran di tempat tidur. Dan... kali ini aku mendengar suara napas seseorang terdengar jelas di sebelahku. Dari sudut mata... aku melihat ada seseorang sedang tersujud di atas tempat tidur sebelah! Badannya bergerak seperti menggigil. Aku bisa melihat rambut yang panjang terurai, ya... itu adalah sosok wanita! Wanita itu merunduk dan tangannya mencengkeram keras ke tempat tidur! Dia terus bergerak-gerak sambil menggigil... semakin lama semakin cepat!

Semua itu hanya terlihat dari sudut mataku, aku tidak berani untuk benar-benar menengoknya. Aku coba untuk bersuara, tapi rasa takut menghalangiku. Aku hanya bisa diam dan mengawasinya dari sudut mata. Air mata pun tanpa kusadari luruh. Tiba-tiba... wanita itu berhenti dan terdiam. Sampai akhirnya... dia merayap perlahan menuju arahku! Aku tidak bisa bergerak! Badanku terasa kaku! Aku bisa merasakan ia semakin lama semakin dekat! Dan...

ASTAGA! Dia memelukku! 

“AAAAHH!” Kontan aku langsung bangkit dan berlari keluar kamar!

Malam itu aku habiskan dengan tidur di lobi hotel. Sungguh pengalaman yang membuatku takut untuk tidur di hotel sendirian, apalagi di kamar dengan dua tempat tidur. Setelah menceritakan ke teman-teman, aku jadi tahu bahwa sosok wanita yang aku lihat itu berasal dari Jalan Soekarno-Hatta yang ikut naik ke dalam mobilku!

Konon, wanita dari Jalan Soekarno-Hatta akan menampakan diri dan ikut jika ada mobil lewat dan mobil itu sama seperti mobil yang menabraknya dulu sampai meninggal. Semua itu benar-benar terjadi... aku tidak akan memberitahu mobil apa yang aku gunakan, agar tidak ada orang yang sengaja mencobanya. Yang pasti, berhati-hatilah di Jalan Soekarno-Hatta, karena... mungkin saja mobilmu sama seperti mobilku.

No comments:

Post a Comment

La Planchada